PROPOSAL
PENGEMBANGAN KOMPOR LISTRIK BERBASIS
SOLAR PANEL
SEBAGAI
ALTERNATIF PENGGANTI KOMPOR GAS
Disusun Oleh :
MANIZAR NIM : 12041010
BIDANG STUDI TEKNIK SISTEM TENAGA
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA
2016
ABSTRAK
Dewasa ini kebutuhan manusia akan energi fosil makin
meningkat, dan cadangannya pun berangsur menipis setiap tahun. Konsumsi BBM,LPG
dan batubara makin meningkat tiap tahun tanpa diimbangi dengan sumberdaya baru
dari energi fosil dikarenakan membutuhkan waktu yang sangat lama, untuk itu perlu
pemberdayaan energi baru dan terbarukan semisal pemanfaatan angin, arus air dan
tenaga surya.Untuk itu dalam proposal ini kami mencoba untuk mengembangkan
sumber energi baru dan terbarukan berupa pemanfaatan energi matahari ( sinar
matahari ) sebagai alternatif energi atau umum disebut solar cell / panel
surya.Dalam hal ini kami mencoba menyajikan pemanfaatan energi surya sebagai
sumber penghasil listrik untuk kemudian dapat dimanfaatkan sebagai sumber
tenaga pada kompor listrik, ini bertujuan untuk dapat mengurangi penggunaan
kompor minyak ataupun LPG.Pemanfaatan energi surya sendiri dewasa ini sudah
banyak digunakan, namun kami mencoba menyajikan penggunaan tenaga surya
tersebut sebagai bentuk alternatif dari energi fosil yang digunakan untuk
keperluan memasak pada rumah tangga.
BAB
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang Masalah
Tingginya
konsumsi dari penggunaan bahan bakar berbasis fosil dapat berdampak pada habisnya
sumberdaya tersebut suatu saat nanti, belum lagi energi fosil membutuhkan waku
yg sangat lama untuk proses terbentuknya, dan membutuhkan biaya yang sangat
besar untuk melakukan proses produksinya. Untuk itu perlu adanya pengembangan
energi baru dan
terbarukan
sebagai sumber energi alternatif.Didalam penelitian ini kami mencoba mengembangkan
energi alternatif dari sinar matahari / sollar cell sebagai sumber energi
yang dapat
menghasilkan energi listrik ( DC ) untuk kemudian di ubah sebagai smber energi
bagi kompor listrik ( AC ).Dalam hal ini kami mencoba menjadikan listik hasil dari
sollar cell untuk menggatikan penggunaan bahan bakar fosil ( BBM / LPG ) yang
umumnya digunakan untuk kompor dalam kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
1.2.
Perumusan Masalah
Penelitian
ini dimaksudkan untuk :
a.
Mengetahui kelayakan kompor listrik berbasis tenaga surya
sebagai alternatif dari kompor LPG.
b.
Pengembangan dari potensi sumber daya listrik berbasis
tenaga surya beserta aplikasinya.
1.3.
Tujuan
Penelitian
ini memiliki tujuan yaitu:
a.
Mencari alternatif energi selain energi fosil sebagai sumber
energi untuk kebutuhan rumah tangga, dalam hal ini kompor listrik berbasis
tenaga surya.
b.
Mensimulasikan cara kerja sistem sollar cell pada aplikasi
kompor listrik beserta perhitungan rencananya
1.4. Luaran
Yang Diharapkan
Penelitian
ini memiliki potensi luaran yang akan dituju yaitu :
a. Publikasi artikel penelitian ilmiah
di tingkat nasional dan internasional.
b. Desain system kompor listrik
berbasis tenaga surya ini dapat diproduksi secara masal.
1.5.
Kegunaan
Hasil
penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya :
a.
Sebagai bahan masukan bagi perkembangan aplikasi panel surya
sebagai energi alternatif dan aplikatif.
b.
Menambah pengetahuan tentang energi baru dan terbarukan,
khususnya panel surya beserta aplikasinya.
.
BAB
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Panel surya
Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang
mengubah cahaya menjadi listrik. Mereka disebut surya atas Matahari atau
"sol" karena Matahari merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat
dimanfaatkan. Panel surya sering kali disebut sel photovoltaic, photovoltaic
dapat diartikan sebagai "cahaya-listrik". Sel surya atau sel PV
bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap energi Matahari dan
menyebabkan arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang berlawanan.Dalam system
PLTS kita memerlukan beberapa komponen lain :
1. Charge controller
2. Power inverter
3. ACCU / Batre
2.1.1. Charge controller
Solar charge controller, adalah komponen penting dalam
Pembangkit Listrik Tenaga Surya.Solar charge controller berfungsi untuk:
· Charging mode: Mengisi
baterai(kapan baterai diisi, menjaga pengisian kalau baterai penuh).
· Operation mode: Penggunaan baterai
ke beban (pelayanan baterai ke beban diputus kalau baterai sudah mulai
'kosong').Charging Mode Solar Charge Controller Dalam charging mode, umumnya baterai
diisi dengan metoda three stage charging:
· Fase bulk: baterai akan di-charge
sesuai dengan tegangan setup (bulk -antara 14.4 -14.6 Volt) dan arus diambil
secara maksimum dari panel surya / solar cell.Pada saat baterai sudah pada
tegangan setup (bulk) dimulailah fase absorption.
· Fase absorption: pada fase ini,
tegangan Baterai akan dijagasesuai dengan tegangan bulk, sampai solar charge
controller timer (umumnya satu jam) tercapai,arus yang dialirkan menurun sampai
tercapai kapasitas dari baterai.
· Fase flloat: baterai akan dijaga
pada tegangan float setting (umumnya 13.4 -13.7 Volt). Beban yang terhubung ke
baterai dapat menggunakan arus maksimun dari panel surya / solar cell pada stage
ini.
Sensor Temperatur
Baterai
Untuk solar charge controller yang dilengkapi dengan sensor
temperatur baterai.Tegangan charging disesuaikan dengan temperatur dari
baterai. Dengan sensor ini didapatkan optimun dari charging dan juga optimun
dari usia baterai.Apabila solar charge controller tidak memiliki sensor temperature
baterai,maka tegangan charging perlu diatur, disesuaikan dengan temperatur
lingkungan dan jenis baterai.
2.1.2.
Power inverter
Power inverter adalah suatu alat elektronik yang bisa
merubah arus/tenaga aki menjadi arus listrik PLN, sehingga fungsi power inverter
adalah sebagai listrik cadangan karena
apabila arus aki/tenaga dari aki sudah habis/kosong maka aki yang sudah kosong
perlu diisi ulang kembali dengan alat yang bernama charger aki atau bisa juga
mengecas aki dengan solar panels.
Power inverter juga ada 2 macam:
1. Power inverter dengan charger aki
2. Power inverter tanpa charger aki
Power inverter yang dilengkapi charger aki ini sudah satu
paket dengan charger aki sehingga selain bisa merubah arus aki menjadi PLN maka
juga bisa untuk mengecas aki. Namun perlu diingat power inverter yang
dilengkapi charger aki ini tetap membutuhkan listrik PLN untuk mengecas aki
karena memang power inverteryang dilengkapi charger aki ini bukanlah pembangkit
listrik.Bagi orang awam biasanya output inverter dimasukkan input charger aki
dengan tujuan agar bisa mengecas tanpa listrik PLN dan tanpa panel surya, namun
yang terjadi adalah power inverter akhirnya meletus/meledak karena kesalahan
berpikir orang awam tersebut. Perlu dicatat bahwa power inverter bukanlah
pembangkit listrik. fungsi power inverter hanyalah merubah arus aki menjadi PLN
dan untuk mengecas aki tetap membutuhkan charger aki yang dialiri dari arus PLN.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Rencana perancangan system
kompor listrik dengan panel surya
Skema di atas adalah gambar sederhana dari perencanaan
sistem solar energi sebagai sumber energi kompor listrik.Untuk itu perlu
melakukan analisa hitung perencanaan kompor listrik, dengan ini kami mencoba
melakukan analisa pada kompor listrik 1 (satu) tungku dengan daya maksimal 600
watt.Dengan perincian sebagai berikut :Sebuah kompor listrik dengan daya 600
watt, asumsi penggunaan 5 jam/hari. Jadi energy yang dibutuhkan = 600 watt x 1
jam = 600 watt hour (Wh).
- Kompor listrik
- Sistem pemanasan dengan kawat koil
elemen
- Body plat besi
- Daya bisa diatur antara 300
- 600 W
Panel surya
Energi / jam efektif sinar matahari = 600 Wh / 5 jam = 120
watt Dalam hal ini kami menggunakan panel surya 120 Wp,dengan panel surya 100 W
+ 20 W dipasang seri. Maka selama sehari dengan waktu efektif penyimpanan 5
jam/hari,panel listrik ini mampu mensuplay kebutuhan listrik sebesar 120 watt x
5 jam = 600 watt/jam.
Daya Beban
Setelah mengetahui kapasitas panel surya yang terpasang,
langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menentukan daya maksimal yang bisa
dipakai beban. Dari besarnya daya yang dihasilkan panel surya bisa diketahui
besarnya berapa daya maksimal yang dapat digunakan beban. Panel surya yang
terpasang dapat menghasilkan daya maksimal 120Watt selama 5 jam penyinaran
matahari. PLTS yang dirancang mensuplai sebesar 100% dari energi keseluruhan.
Karena rugi-rugi (losses)dianggap 15% (Bien, Kasim, & Wibowo, 2008:41 dalam
bukunya Mark Hankins, 1991: 68), sehingga besar energi beban mampu disuplai
oleh PLTS adalah sebesar:
EB= EP-rugi-rugi system
= EP-(15%
x EP)
= 120 Watt jam -(15% x 120Wattjam)
= 102 Watt jam
Keterangan
:
EB = Energi beban (Wattjam)
EP = Energi panel surya (Wattjam)
Jadi
total energi sistem yang digunakan sebesar 102 Wh.
Kebutuhan
Baterai
Battery yang digunakan adalah battery yang khusus untuk
solar system, dari jenis Seak Lead Acud (SLA) atau Valve Regulated Lead Acid
(VRLA).Ukuran battery ditentukan berdasarkan tegangan dalam satuan Volt (V) dan
daya dalam satuan Ampere Jam (AH), dipasaran yang umum digunakan adalah battery
dengan daya 12V atau 24 Volt.Kebutuhan battery harus juga mempertimbangkan hari
otonomi, atau hari-hari dimana matahari tidak bisa terbit karena cuaca,
biasanya diperhitungkan agar system tetap aktif walaupun cuaca mendung,
sehingga PV system tidak bisa mengkonversi daya matahari adalah selama 3 hari,
karenanya kebutuhan daya perhari harus dikalikan dengan 3. Disamping itu juga
harus diperhitungkan faktor efesiensi battery dan pada saat pemakaian battery
tidak boleh dipakai sampai semua daya habis.
BAB
3. METODE PENELITIAN
3.1. Bahan
penelitian
Dengan menggunakan panel surya
sebagai sumber energi, maka perlu kita lakukan pengujian pada kemampuan aki
sebagai back up source saat panel surya tidak berfungsi.
3.2.
Peralatan penelitian
Penghitungan daya aktual yang dapat
dihasilkan system panel surya dengan AVO meter, dan mengetahui kemampuan kerja
kompor listrik saat panel surya tidak berfungsi (keadaan hujan / malam hari)
dimana kompor
menggunakan daya yg dihasilkan AKI.
3.3.
Cara kerja
a. Analisis data dan penghitungan
kebutuhan panel surya.
b. Pengumpulan material projek panel
surya.
c. Konstruksi system panel surya pada
rumah tangga.
d. Penentuan titik / lokasi pemasangan
panel surya.
e. Penggecekan output voltage dan
ampere pada panel surya (sampai posisi aki terisi penuh).
f. Trial / simulasi penggunaan kompor
listrik secara direct by solar cell(mengecek output pada kompor listrik) apakah
terjadi drop tegangan.
g. Trial / simulasi penggunaan kompor
listrik secara direct by ACCU (mengecek kemampuan aki sebagai back up source)
sampai aki dalam keadaan kosong (mengetahui lama pemakaian, apakah sesuai
dengan perhitungan).
h. Diagram alir penelitian.
3.4. Cara
Analisis Data
a. Menganalisis stabilitas output
voltase dan arus pada panel surya sebagai sumber voltase dan arus listrik.
b. Menganalisis stabilitas voltase dan
arus pada kompor listrik, serta kemampuan kompor dari segi fungsi.
c. Menganalisis kemampuan ACCU/Batre
sebagai penyimpan arus listrik saat panel surya tidak beroperasi (daya tahan
ACCU).
Kl mau tanya tanya sama pak nizar no WA atau fb ada ?
BalasHapusKl mau tanya tanya sama pak nizar no WA atau fb ada ?
BalasHapusMa'af om sy juga pake panel surya tp tdk menggunakan inverter jd pake daya 12v aj pk inverter menyedot energi 20%-30% energi output, ada kok kompor listrik dc, water heater dc, lampu plafon dc dan msh ada lagi yg pake daya dc, jd kalo ada yg dc kenapa yg ac. Ma'af om sekedar masukan aj. Terima kasih.
BalasHapusyang aku tanyakan apa bisa panel surya 50wp.yang sudah di rubah arus ac.apa bisa kuat menyalakan kompor listrik
BalasHapus